KALTIMNUSANTARA.COM- Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Muara Badak (AMPERA) menggelar aksi demonstrasi memperingati hari buruh internasional dan hari pendidikan nasional, Senin (09/5/2022) kemarin.
Aksi yang diikuti puluhan pemuda tersebut dimulai dari Tugu Simpang 6 dan berakhir di depan kantor kecamatan Muara Badak ini berlangsung damai.
Meski sempat bersitegang antara massa pendemo dengan pihak aparat kepolisian karena adanya pembakaran ban, namun suasana memanas tak berlangsung lama.
Usai berorasi selama satu jam di Tugu Simpang 6, massa bergeser ke kantor kecamatan Muara Badak.Korlap aksi Kevin Rezky Wijaya mengungkapkan aksi tersebut di sambut dengan baik oleh sekretaris camat.
Adapun camat tidak hadir karena sedang rapat dengan sekertaris daerah Kutai Kartanegara. Dirinya menjelaskan bahwa tuntutan massa disambut baik oleh sekretaris camat.
Menurutnya, pihak kecamatan berjanji untuk segera memanggil segala perwakilan perusahaan dan pihak–pihak yang terkait dengan permasalahan ini untuk berdiskusi dengan pihak aliansi mengenai tuntutan tersebut.
“dari pihak kecamatan berjanji hari selasa tanggal 17 mei 2022,” jelasnya.
Sementara itu, Muchlis Saputra selaku humas aksi menjelaskan bahwa aksi tersebut lahir sebagai bentuk gerakan perjuangan bersama yang dilatar belakangi permasalahan, serta keprihatinan terhadap kondisi Muara Badak.
Dalam tuntutannya, Ampera mendesak agar adanya kejelasan terkait penyediaan asrama Muara Badak. Mereka juga menuntut transparansi terkait dana CSR dari perusahaan lokal untuk pendidikan.
Selain tuntutan di atas, Ampera juga meminta adanya beasiswa pendidikan dari perusahaan lokal, serta memprioritaskan mahasiswa Muara Badak untuk melakukan magang dan PKL di perusahaan yang beroperasi di Muara Badak.
Ampera merupakan aliansi yang terdiri dari empat organisasi, Ikatan Mahasiswa Muara Badak (IMABA), Persatuan Pemuda Muara Badak (PPMB), KNPI Muara Badak, dan Forum Gerakan Pemuda Masyarakat Pangempang (Forum GPMP).