KALTIMNUSANTARA.COM, –Wali Kota Samarinda Andi Harun menjelaskan bahwa tidak ada pemangkasan insentif guru di Kota Samarinda kecuali bagi penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG).
Hal ini disampaikan pada saat Wali Kota Samarinda Andi Harun menghadiri Dialog Pendidikan di Cafe Sulaiman Jalan Juanda, Kamis 6 Oktober 2022, malam.
Dialog Pendidikan bertema “Telaah Ulang Kebijakan Pemangkasan Insentif Guru Kota Samarinda” di selenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Samarinda.
“Jangankan memangkas, nilainya pun tidak dia katakan tidak pernah diturunkan,” ucapnya.
Justru menurut Andi Harun pemerintah jikalau kapasitas fiskal memungkinkan, maka akan berusaha menaikkan insentif guru.
Pemerintah Kota Samarinda tidak pernah melakukan pemangkasan insentif guru. Bahkan dirinya tidak ada 1 rupiah pun yang di pangkas.
“nilainya tetap, yang ada hanya larangan pemberian tambahan penghasilan dalam bentuk apapun kepada penerima TPG,” ujar Andi Harun.
Menurutnya, karena hadirnya Permendikbudristek No 4 Tahun 2022 Bab IV (Tambahan Penghasilan) Pasal 10 Ayat 2.
Olehnya itu Pemkot dan 5 orang perwakilan guru bersama Pemkot Samarinda akan bertolak ke Jakarta untuk memastikan apakah pemberian dapat dilanjutkan atau tidak.
“Kalau nanti sepulang dari Jakarta ada surat resmi yang memperbolehkan, maka langsung saya bayar, tapi kalau tidak ada secarik kertas itu maka saya minta maaf, saya tidak berani,” ungkapnya.
Dia katakan apabila menaikan atau memberikan tambahan penghasilan kepada semua guru ASN diluar dari TPG, maka diperlukan dana sebesar 24,5 milyar rupiah yang dikucurkan setiap bulannya.
Sedangkan PAD Samarinda hanya Rp 604 miliar. Kalau kita lakukan (pemberian insentif), maka 100 meter jalan rusak pun akan sulit bisa diperbaiki.
Selain pendidikan, pemerintah juga memiliki kewajiban di bidang kesehatan, perawat yang juga kerja 24 jam mendapatkan insentif yang sama, apabila insentif guru naik maka menurutnya perawat juga harus naik.
“Kalau setiap bulan kita harus mengeluarkan 24,5 milyar, sumber uangnya dari mana, pegawai honorer yang telah mengabdi puluhan tahun, petugas kebersihan kita juga harus naikkan, lalu kemana kita mencari uangnya,” tutup Andi Harun. (ADV)