SAMARINDA- Cipayung plus Kaltim menyoroti kinerja aparat penegak hukum khususnya Polda Kaltim dibawah naungan Imam Sugianto yang menurutnya lemah dalam pengawasan serta ada indikasi main mata antara penegak hukum dan oknum pengerusakan lingkungan.
Kelompok mahasiswa yang mengevaluasi kinerja Kapolda Kaltim ini terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Dalam momen kemerdekaan Indonesia yang ke 77 ini, mereka lantang menyuarakan bahwa provinsi Kalimantan Timur saat ini masih belum merdeka sepenuhnya dari penjajahan ekologis. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Cipayung Plus, ketua BADKO HMI Rinto
Menurutnya kegiatan illegal mining, pencemaran limbah b3 ini masih sering terjadi di Kaltim.
“Masalah klasik seperti illegal mining, pencemaran limbah b3, dan lubang tambang yang terus memakan korban jiwa serta oknum polisi yang diduga terlibat dalam aktifitas tambang ilegal masih marak di Kalimantan Timur”, jelasnya. Jumat (19/08).
GMNI Kaltim Desak Pemrov dan Kepolisian Usut Tuntas 21 IUP Diduga Palsu
Lebih lanjut, mereka menyatakan tidak percaya kepada kinerja Kapolda Kaltim karena tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dan tidak lebih hanya simbol semata.
Dihari kemerdekaan pihaknya dari kelompok Cipayung Plus memberikan rapor merah atas kinerja Imam Sugianto sebagai Kapolda Kalimantan Timur.
Apabila tidak ada upaya yang dilakukan penindakan terhadap pelaku perusak lingkungan, maka pihaknya akan melakukan demonstrasi besar besaran.