spot_img
Sabtu, Mei 24, 2025

Jelang Bulan Ramadhan Pemkot dan Polres Bontang Gelar Monitoring Harga Pasar

- Advertisement -

KALTIMNUSANTARA.COM- Tim gabungan antara Pemerintah Kota Bontang dan Polres laksanakan monitoring harga pasar menjelang bulan Suci Ramadhan yang hanya tinggal menghitung hari.

Kepala Bidang Perdagangan Diskop-UKMP Nur Hidayah mengatakan, bersama dengan DKP3 dan Polres Bontang memonitoring harga pangan.

Hasilnya terdapat jenis barang yang mengalami kenaikan. Meski tidak banyak, tetapi pasti berpengaruh kepada daya beli pelanggan.

“Iya naik tetapi harganya masih wajar. Kenaikan memang disebabkan oleh distributor bahan pangan jadi kalau pedagang di pasar tinggal mengikuti saja,” kata Nur Hidayah saat ditemui di Pasat Taman Rawa Indah, Rabu (30/3/2022).

Ditempat yang sama Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi ikut serta memantau kondisi harga pangan di pasar. Hal itu dikarenakan menjelang Bulan Ramadhan tentu kondisi harga mengalami kenaikan.

Menurutnya, monitoring ini untuk mencegah kecurangan dan permainan harga pangan.

“Kalau di Pasar Tamrin saya kira kenaikkannya cukup wajar. Tetapi kita akan pantau terus jangan sampai ada peningkatan harga yang terlampau tinggi,” kata AKBP Hamam Wahyudi.

Salah satu pembeli Dini, menyatakan keluhannya dengan harga pangan yang semakin meningkat.

Walhasil daya beli yang ia lakukan pun ikut menurun. Misalnya saja untuk kebutuhan pangan seperti cabai, gula, minyak goreng, bawang, dan telur yang ikut naik.

“Biasa saya merogok kocek setiap belanja dengan uang Rp 200 ribu bisa memenuhi kebutuhan dapur untuk satu bulan. Sekarang harus lebih kadang sampai Rp 400 ribu untuk bahan pangan saja,” kata Dini.

Sedangkan pedagang mengaku tidak bisa berbuat banyak. Marsunah misalnya, untuk keuntungan yang dia dapat hanya sedikit dari harga modal.

Belum lagi bersaing antara pedagang yang tentunya menjual barang yang sama namun menjual dengan menekan hampir setara harga modal.

Meski begitu, dirinya berharap kondisi harga bisa stabil hingga Bulan Ramadhan. Agar dapat meraup keuntungan lebih.

“Kita jual tuh untungnya sedikit, setiap barang paling Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu saja. Musim naiknya harga barang tentu mempengaruhi daya beli pelanggan,” pungkasnya.

Berita Terkait
- Advertisment -

Most Popular