spot_img
Sabtu, Mei 24, 2025

‘Globalisasi’ Konstruksi Harapan Baru

- Advertisement -

Nama: Bella Paramitha

NIM/NIU: 23/526598/PSP/08114

No. Absen: 35

Mata Kuliah: Perubahan Sosial

KALTIMNUSANTARA.COM- Globalisasi identik dengan perdagangan bebas, mekanisme ekspor-impor dan investasi negara asing dikatakan mampu meningkatkan devisa negara dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi (Sitoresmi, 2022).

Globalisasi selalu dimeriahkan dengan mobilitas masyarakat yang mudah, akses informasi yang lancar, dan kehidupan yang modern. Itulah yang kita semua dengar dari materi pelajaran sekolah.

Pendidikan mengonstruksi pandangan kita agar melihat globalisasi sebagai perubahan yang membawa begitu banyak dampak positif, membawa modernitas -simbol kemajuan hidup-.Kiblat globalisasi mengarah pada negara-negara maju yang modern.

Kata “modern” menjadi sinonim negara industri Barat, karena modernisasi menjadi standar hidup bagi masyarakat negara berkembang. Jika masyarakat tidak sesuai standar itu maka masyarakat akan dianggap inferior, tertinggal, belum berkembang.

Pandangan ini mengonstruksi persepsi masyarakat negara berkembang dalam memandang pembangunan. Kita memiliki harapan baru untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui globalisasi.Negara berkembang menjadikan negara maju sebagai standar kemajuan pembangunan.

Industrialisasi pun dilakukan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi. Kurangnya modal pembangunan membuat negara berkembang membuka ruang investasi negara maju.Cepeda (2021) melihat globalisasi sebagai upaya negara maju menciptakan ketergantungan oleh negara berkembang.

Negara-negara maju menyebarkan perdagangan bebas agar negara-negara berkembang memperkuat ketergantungan mereka. Mekanisme ini terjadi dalam bentuk investasi modal oleh negara maju, hingga negara berkembang bergantung secara ekonomi pada investasi itu. Lenin (2006) menyebutnya sebagai strategi negara maju untuk melakukan imperialisme kapital.Kita akan melihat globalisasi dalam 3 fase (Fakih, 2003).

Fase pertama adalah periode kolonialisme ketika perkembangan kapitalisme di Eropa melakukan penjajahan untuk memperoleh bahan baku dari wilayah jajahan. Fase kedua adalah periode developmentalisme di mana penjajahan tidak lagi dilakukan secara fisik melainkan dominasi atau hegemoni ideologi dan produksi pengetahuan oleh negara maju. Fase ketiga ditandai dengan sistem perdagangan bebas atau yang kita kenal sebagai era globalisasi.

Tulisan ini menggambarkan keresahan penulis tentang bagaimana globalisasi menguasai kehidupan kita.

Hegemoni negara maju memberikan mereka kuasa untuk membentuk pemikiran kita melalui ilmu pengetahuan dan mengkonstruksinya sesuai kepentingan mereka. Salah satu implikasi yang dapat kita lihat saat ini adalah bagaimana masyarakat adat dianggap sebagai masyarakat yang terbelakang karena cara hidup mereka yang berbeda dari standar hegemoni negara barat.

Perbedaan ini menjadikan mereka sebagai bagian yang terekslusi dalam pembangunan, bahkan sangat rentan terkena dampak yang merugikan.Standar-standar pengetahuan dan kemajuan hidup yang dibentuk oleh hegemoni barat membuat benturan antara standar hidup yang di miliki oleh masyarakat adat, yang kita kenal sebagai kearifan lokal.

Adanya kesenjangan kuasa dan dominasi membuat nilai-nilai kearifan yang dimiliki oleh masyarakat adat harus tergerus demi beradaptasi dengan perubahan yang kini mendominasi. Bagaimanapun, penulis ingin membangun rasa optimisme dalam menyikapi perubahan yang terjadi. Penulis menemukan kajian-kajian kritis memandang hegemoni barat, kajian yang menonjolkan masyarakat dan kearifan lokal, serta perubahan sosial yang menuju inklusivitas.

Penulis melihat temuan ini sebagai indikasi bahwa ada pergerakan-pergerakan yang melawan hegemoni barat, dukungan dasar untuk kembali mengonstruksi harapan baru yang selama ini dipenetrasikan ke dalam pemikiran kita. Harapan baru yang tadinya dikonstruksi atas kepentingan negara-negara maju, mungkin dapat menjadi harapan baru yang berkeadilan.

Globalisasi dan Teknologi

Terlepas dari kepentingan-kepentingan negara maju yang ada dalam globalisasi, perkembangan teknologi di negara maju pun turut menyebar ke seluruh dunia hingga saat ini. Kita akan mendiskusikan bagaimana teknologi memberikan dampak pada masyarakat di negara-negara berkembang.

Dampak Positif

Dampak positif globalisasi adalah berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempermudah aktivitas masyarakat, memotivasi masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang maju, serta arus informasi yang sangat cepat (Ermawan, 2017).

Dampak Negatif

Globalisasi membuat perilaku masyarakat semakin konsumtif, hal ini tak terlepas dari keinginan mereka untuk hidup dengan standar modern (Ermawan, 2017).

Masyarakat lebih tertarik untuk menyerap budaya asing yang masuk dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Budaya asing dianggap lebih modern dan menyenangkan dari pada budaya lokal. Hal ini terjadi karena masyarakat telah berubah pola hidupnya (Christianity, 2022; Jessica, 2021).

Jika dikaitkan dengan hegemoni budaya, perubahan perilaku ini tentu menguntungkan bagi negara kapital. Budaya mereka, alat-alat, sarana, prasarana yang mereka gunakan masuk ke masyarakat di negara berkembang dan meningkatkan keuntungan mereka melalui ‘penjualan’ budaya hidup tersebut. Negara kapital juga akan semakin mudah melakukan imperialisme melalui perkembangan teknologi informasi.

Referensi

Patnaik, P. (2014). Lenin, Imperialism, and the First World War. Social Scientist, 42(7/8), 29–46. http://www.jstor.org/stable/24372919Cepeda, R. (2021). Globalization through the lens of dependency theory.Christianity, N. (2022).

Tersisihnya Budaya Lokal karena Globalisasi. Bandung Bergerak.Ermawan, D. (2017).

Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Daerah di Kebudayaan Indonesia. Jurnal Kajian, 32.Fakih, M. (2003).

Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Pustaka Pelajar.Jessica, C. (2021).

Bagaimana Jika Kearifan Lokal Ditelan Arus Globalisasi Sepenuhnya? Kompasiana.Sitoresmi, A. (2022).

Perdagangan Bebas Adalah Salah Satu Globalisasi dalam Bidang Ekonomi, Ini Penjelasannya. Liputan 6.

Berita Terkait
- Advertisment -

Most Popular